Bagaimana jika kuliner dan budaya dari tiga daerah; Timur Tengah, India dan Malaysia bercampur? Temui perkemahan yang sangat dipuji ini. Saya sedang menunggu acara hebat untuk mempersiapkan ini dan akhirnya berhasil untuk posting Idul Adha Pesta bulan lalu sebagai hidangan utama yang lezat!
Idul Adha adalah hari dimana umat Islam berkumpul untuk merayakan Hari Kurban. Kami memulai hari dengan doa, dan di sore hari kami melanjutkan hari suci dengan pengorbanan korban Itu diberikan kepada orang miskin, dan donor dapat menyimpan sepertiga dari hewan yang disumbangkan. Saat itu, saya memilih bagian paha kambing: 9
Saya sudah bilang ratusan kali bahwa saya, dan kebanyakan orang Asia, selalu suka rempah-rempah, bukan? Seperti yang kami katakan di pendahuluan, berkemah yang sangat dipuji ini memiliki segalanya; Jahe, bawang putih, lengkuas, adas, jinten, serai, adas bintang, semua bumbu eksotis untuk menghangatkan hari Bandung yang hujan.
Sejarah
Namun, bagaimana bisa sampai penuh dengan rempah-rempah yang berbeda dari lintas daerah? Latar belakang budayanya sangat menarik. Dahulu kala, misionaris Islam Mereka menggunakan dapur sebagai salah satu cara penyebaran agama. Para misionaris, yang merupakan pendeta dari Timur Tengah, datang ke India dan menyadari bahwa keduanya makan nasi setiap hari. Terjadi asimilasi, yang mengarah pada pencampuran rempah-rempah Arab dan India dengan nasi dan penggunaan daging kambing, domba atau kambing di dalamnya; yang akrab disapa Nasi Biryani.
Singkat cerita, ketika para pedagang dari India dan Timur Tengah berdagang barang ke Indonesia dan Malaysia, asimilasi budaya juga menyebarkan Islam di sana. Saat itulah hidangan nasi Nasi Khebeli yang kita kenal sekarang ini terbentuk. Anda bisa menemukan ciri khas makanan Indonesia di Nasi Kebuli Kambing ini; lengkuas, santan, serai, cengkeh, Kerajaandan acar. Kata “pujian”. Awalnya diyakini sebagai “Kabul Palau”, hidangan nasi Afghanistan dari Kabul.
Saat ini, di Indonesia, Nasi Kebuli dapat ditemukan di beberapa daerah tempat tinggal nenek moyang orang Arab, seperti Jakarta, Surabaya, Surabaya dan Gresik, dan biasanya disajikan pada acara-acara besar keagamaan seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Daging yang digunakan bervariasi; Sementara yang biasa menggunakan kambing, yang lain lebih suka ayam atau sapi.
Tentang resep ini
Atribut Timur Tengah dan India sebenarnya tetap menjadi nasi kubul umum, yang digunakan gay (Bahasa Indonesia dikenal sebagai minyak samin) goreng dan tuang. Namun, untuk resep ini saya mengganti krimnya dengan unsalted butter karena lebih mudah ditemukan dalam porsi yang lebih kecil. Rasanya masih enak, setidaknya 🙂 Ada banyak cara memasak Nasi Kebuli di dunia modern ini, camilan lain
Logger menggunakan rice cooker listrik, tapi milik saya menggunakan loyang dan steamer.
Nasi Khebuli Kambing (Nasi Khebuli Kambing)
Waktu persiapan dan persiapan: 3 – 4 jam
Porsi: 12
Bahan:
- 1 kilogram beras, cuci bersih
- 1 kilogram daging kambing, potong-potong besar (jika menggunakan bagian paha, jangan buang tulangnya)
- Mentega, untuk menggoreng dan menyebar
- 1 liter susu
- 65 ml santan
- Garam dan merica
– Bumbu A, haluskan bersama:
- 4 buah bawang bombay
- 5 sendok teh biji ketumbar, panggang
- 3 sendok teh jinten, panggang
- 1 sendok teh dill
- 15 siung bawang merah
- 6 siung bawang putih
- Biji dari 6 buah kapulaga
– Rempah B
- 8 batang serai
- 10 lembar daun jeruk purut (caranya pengganti)
- 10 lembar daun salam
- 10 cm jahe, cincang
- 2 cm lengkuas, cincang (caranya pengganti)
- 20 bintang adas manis
- 2 batang kayu manis
- 6 gigi
– besarnya
- ishmish
- tomat cincang
- Acar (hilangkan untuk kesempatan ini)
- Emping
Arah:
- Tumis Bumbu A dalam wajan besar hingga berkurang setengahnya, atau hingga harum.
- Masak daging kambing di atas api sedang bersama Bumbu B sambil diaduk-aduk hingga bumbu melapisi daging dengan baik. Masak daging sampai medium rare.
- Tuang susu, santan, dan beras murni. Tambahkan garam (sekitar 2 sendok teh) dan merica. Campur dengan baik.
- Didihkan, aduk campuran sesekali untuk memastikan tidak ada yang terlalu matang di dasar panci. Namun, hati-hati saat mengaduk nasi karena tidak boleh merusak nasi. Proses ini memakan waktu sekitar 1 jam, sampai volume cairan berkurang, nasi setengah matang, lembek, tetapi cukup keras.
- Uap campurannya. Kukus selama 45 menit.
- Angkat dari api setelah mengukus. Selagi panas, campur mentega dan kismis.
- Sajikan dengan tomat cincang, acar dan selada dr kubis.